HEAD MASTER

SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH

SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH Bismillahir Rahmanir Rahim Assalamu Alaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadira...

Kamis, 15 September 2016

JANJIKU

JANJIKU
By Cahyati Herni

“Tuhan, sungguh aku tak sanggup!” Cobaanku ini terlalu berat bagiku. Hatiku terus berbisik. Kemudian aku merenung, meratapi nasib ini, aku merasa menjadi orang yang paling malang di dunia. Banyak yang kupikirkan dan harus kukerjakan. “Lebih baik aku kabur saja!” Pikirku. “Kemana?” Hatiku terus berkecamuk. “Bagaimana sekolahku, bagaimana ibuku, adik-adikku dan ah, lebih baik tidur dulu, dan kucoba tidur sambil kusegera masuk ke kamarku.
Kubaringkan tubuhku yang penat, kutatap langit-langit kamarku, aku mengkhayal semua bebanku hilang, kubayangkan masa bahagia dulu kala masih ada ayahku. Tak terasa mataku akhirnya terpejam dan dalam tidurku bermimpi. Aku bertemu dengan seorang wanita tua berkerudung putih yang mengatakan aku akan menyesal  jika aku kabur meninggalkan keluargaku. Dengan kabur dari masalahku ini tidak akan selesai, malah sebaliknya akan menambah masalah baru katanya. Tapi aku tetap ngotot ingin kabur, tanganku dipegangnya. Aku ingin melepaskan diri dari berbagai masalahku ini. Aku berusaha untuk lari menjauh dari wanita itu, tapi tangannya kuat mencekal tanganku. Aku tetap ingin lepas, dia pun tetap memegang tanganku kuat-kuat. Sampai aku tertarik olehnya dan jatuh. “Buk!” .
 “Aduh!” Aku bangun karena aku jatuh dari tempat tidurku. Aku sadar dan bangun lalu kududuk di tepi tempat tidurku. Tiba-tiba ibuku masuk dan menghampiriku. “Ada apa sayang?” Kamu berteriak. “Engga, Bu. Aku mimpi dan jatuh dari tempat tidurku”.  “Kirain kenapa? “. “Syukur kalau gak apa-apa” , katanya.  Lalu “Mandilah biar segar pikiranmu, salat asar dan makan, Ibu masak sayur kesukaanmu!” . “Ya, Bu. Terimakasih.”

Aku bangkit lalu pergi mandi, sementara ibu membereskan kamarku. Setelah selesai makan, aku menghampiri ibuku, mohon maaf dan mohon doa agar aku tetap bisa mempertahankan peringkat satuku di kelas  VIII ini. Lalu aku curhat pada ibuku bahwa ulangan-ulanganku jelek sampai wali kelas memanggilku.  Sama seperti pada wali kelasku akupun berkata jujur pada ibuku, bahwa aku baru putus dari pacarku, Si Rio kakak kelasku, yang selalu cemburu padaku karena aku  aktif di OSIS.Ibuku menasihatiku, aku lega karena ibuku tidak marah. Aku bahagia, ternyata ibuku menyayangiku, dan mensuportku agar aku kembali seperti aku yang dulu, yang tak mudah menyerah. “Iya, Bu”. Aku berjanji, aku akan melupakan semua pengalaman pahit ini. Aku janji deh.
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com

0 komentar:

Posting Komentar